Kewaspadaan perang Arab telah meluas! Israel mengebom negara baru, mengevakuasi WHO secara massal

Kewaspadaan perang Arab telah meluas! Israel mengebom negara baru, mengevakuasi WHO secara massal

Serangan Israel tidak hanya terbatas pada Gaza dan Palestina. Israel juga melakukan dua serangan terhadap Suriah pada hari Kamis.

Serangan pertama melanda wilayah Quneitra sedangkan serangan kedua melanda wilayah Al-Rafeed. Israel sendiri membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa seorang anggota Hizbullah telah terbunuh dan seorang “teroris” di Israel menjadi sasaran operasi tersebut.

Pemantau perang independen juga menyuarakan sentimen yang sama pada hari Kamis. Dia mengatakan dua orang tewas dalam serangan di wilayah Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Suriah.

Mereka diyakini terkait dengan kelompok Hizbullah di Lebanon. Israel sendiri sudah sering merespons kelompok bersenjata yang dikirim Iran ke perbatasannya dengan Lebanon.

“Dua warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak Israel yang menargetkan kendaraan sipil dengan rudal” di jalan Damaskus-Quneitra di provinsi Quneitra, demikian laporan kantor berita resmi Suriah SANA, seperti dikutip AFP, Jumat (13/9/2024). ). .

“Mereka yang terbunuh adalah anggota yang bekerja dengan Hizbullah Lebanon dan bertanggung jawab merekrut warga Suriah di wilayah tersebut… dan mengangkut senjata… bersama para pembantu mereka,” kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM).

Belum ada komentar resmi dari pemerintah Suriah mengenai hal ini. Namun, menurut pihak berwenang Suriah, serangan hari Kamis itu terjadi beberapa hari setelah serangan Israel yang menewaskan 18 orang di provinsi tengah Hama.

OSDH mengatakan serangan itu menewaskan 27 orang, termasuk enam warga sipil. Israel menargetkan “daerah penelitian ilmiah” dan lokasi lain di wilayah Masyaf di provinsi tersebut.

Perlu diketahui bahwa Israel dan Suriah berbagi Dataran Tinggi Golan. Pada tahun 1967, Israel mencaploknya, sebuah tindakan yang tidak diketahui komunitas internasional.

Pemerintah Suriah sendiri telah berusaha untuk tidak terlibat dalam konflik Israel-Hamas. Sebab pengaruhnya menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya perang regional yang lebih luas. WHO mengumumkan evakuasi medis terbesar

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan evakuasi medis terbesar di Gaza sejak 7 Oktober.
WHO mengatakan kunjungi setidaknya 97 pasien yang sakit parah atau terluka dari wilayah Palestina yang dilanda perang akan diterbangkan ke Abu Dhabi di Uni Emirat Arab (UEA) untuk menerima perawatan khusus.

Badan PBB tersebut mengatakan setidaknya seperempat dari mereka yang terluka dalam perang antara Israel dan Hamas menderita “cedera yang mengubah hidup”. Para pasien dan 155 pendampingnya terlebih dahulu dipindahkan dari empat wilayah di Gaza ke rumah sakit di tengah wilayah tersebut sebelum dibawa ke Abu Dhabi.

“Ini merupakan evakuasi terbesar dari Gaza sejak Oktober 2023,” kata perwakilan WHO untuk wilayah Palestina Rik Peeperkorn kepada wartawan. Para pasien, termasuk 45 anak-anak, menderita berbagai penyakit seperti kanker, serta trauma parah dan cedera lainnya, kata AFP seperti dikutip.

“Waktu kita hanya sedikit,” kata Peeperkorn.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 41.118 orang telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak Oktober. Sementara itu, lebih dari 95.000 orang terluka.